Translate

Rabu, 25 Januari 2012

My Best Days: Episode 2: Jalan-Jalan ke Puncak


Hari/Tanggal: Sabtu–Minggu, 22–23 Januari 2011
Lokasi: Puncak, Bogor

P
ada Sabtu subuh, Qayyum, Kakak, Papa, Mas Warto, dan Intan berangkat ke Puncak, sebelum ke Puncak, kita ke rumah Tante Evi di Graha Bintaro, kita sampai di Bintaro sekitar jam 5 pagi, sesampainya di Bintaro, saya sempat nonton Australian Open di STAR Sports bersama Taufiq, selain itu saya sarapan dan mempersiapkan diri untuk ke Puncak, sekitar jam tujuh kurang lima, kita berangkat, dan kita semobil dengan Kakak, Papa, Mas Warto, Intan, dan Om Imran yang mengendarai mobil Toyota biru, kita sampai sekitar jam 9 pagi, sesampainya di Puncak, saya melihat-lihat fasilitas yang ada di tempat tujuan kita, fasilitas yang ada banyak sekali, mulai dari sebuah rumah yang berisi ruang utama, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 kamar tidur + kamar mandi, ruang makan, hingga dapur, selain itu terdapat kamar-kamar yang ada di bawah rumah tersebut sudah termasuk kamar mandi (saya tidur di kamar tersebut), terus ada taman bermain hingga kolam renang.
Mendadak Renang
Tujuan kita ke Puncak hanya untuk kumpul-kumpul, tapi mereka malah berenang karena adanya kolam renang di villa tersebut, mereka yang terlibat adalah: Mas Warto, Intan, Taufiq, Toha, Mika, Levi, dan tentunya saya... selain itu ada yang diceburin, seingat saya... Kak Tania dan Kak Aleth, setelah berenang, saya sempat minum teh hangat. Pada siang hari, beberapa tamu yang datang ke Puncak berdatangan, salah satu dari mereka adalah: Om Bai, teman dari Afrika Selatan, Ahmad, seorang teman dari Mesir, Da Reksa, Mba Eno, dan masih banyak lagi mereka yang datang ke Puncak dari pagi sampai malam non-stop, pada siang hari juga, mereka diantaranya, bermain segala macam permainan, mulai dari sepakbola hingga bulutangkis.
Karaoke dan Mendadak Renang 2
Pada sore hari, kita berkaraoke, saya dan Kak Tania menyanyikan dua buah lagu Westlife berjudul I Have a Dream (feat. Sherina), dan Seasons in the Sun, sedangkan Kak Tania dan Kak Aleth menyanyikan dua buah lagu Westlife berjudul Flying Without Wings dan If I Let You Go.
Masih pada sore hari yang sama, saya mencari Taufiq ke mana-mana tidak ada, tapi pada sore hari yang sama, hujan, lalu saya menemui Taufiq di kolam renang, ketika Taufiq dkk. berenang saat hujan, terus saya ikutan dan hasilnya saya diceburin oleh Toha ketika saya masih pakai celana panjang, tak lama kemudian... saya diceburin lagi, tapi bukan Toha yang nyeburin saya, justru Da Reksa, ketika saya berada di kolam cetek dan saya masuk ke kolam dalam, kemudian saya tenggelam dan akhirnya saya lolos dari “maut” gara-gara diceburin oleh Da Reksa, setelah itu saya dan mereka semua keluar dari kolam dan selesai untuk berenang. Karena waktu mendekati adzan Maghrib.
Barbeque dan Main Babi
Pada malam hari, kita semua membuat barbeque, makanan-makanan yang dibawa dari Bintaro, siap dipanggang, makanan-makanan yang tersedia adalah: sosis, sosis frankfurter, udang, dan tentunya daging barbeque. Cara menyantap sosis, sosis frankfurter, dan udang ditusuk dengan tusukan, sementara daging barbeque disantap dengan kentang goreng, minuman yang kita santap adalah Coca-Cola, Sprite, dan Fanta rasa strawberry.
Sementara itu, pada malam yang seru, saya, Taufiq, Kak Tania, Toha, dan teman-teman yang lainnya ikut main babi, permainan ini menggunakan kartu, pada permainan pertama, hasilnya Kak Tania yang kena, sedangkan Toha dalam permainan kedua, mereka yang kena akan mendapat hukuman berupa mengotori wajah dengan batu yang digunakan untuk memanggang makanan yang dipanggang.
The Sunday
Pada hari Minggu yang indah, saya bangun sekitar setengah sembilan pagi, setelah bangun saya makan Indomie, kalau tidak salah saya makan rasa Ayam Spesial, selain itu saya makan keripik kentang keju, setelah itu saya ikut berenang, ketika mereka ikut berenang, setelah berenang saya mandi. Setelah itu kita semua ikut game tebak lagu, seorang peserta melihat judul lagu dan selanjutnya menggerakan anggota tubuh sesuai dengan judul lagu, dan tim yang kalah akan mendapat hukuman berupa karaoke. Pada siang hari, mereka ikut paintball, namun, tak lama kemudian mereka kembali ke tempat utama, karena itu, untuk mengikuti paintball harus di-booking terlebih dahulu. Pada siang hari, kita makan sup, selain itu, mereka diantaranya ikut main Wii, kita pulang sekitar jam empat sore, semua yang hadir di Puncak saya salami, kecuali Kak Aleth, yang mencari kemana-mana tidak ada hingga saya masuk ke mobilnya Om Jek untuk menuju pulang, saya, Kakak, Papa, Mas Warto, dan Intan pulang dengan Suzuki APV-nya Om Jek, Om Jek ke Puncak hanya ditemani istrinya, Tante Rani, dan sekitar jam setengah tujuh malam, kita pulang ke rumah saya, Permata Pamulang, tapi beberapa jam kemudian, saya, Kakak, Mas Warto, dan Intan pulang ke Bukit Dago.

Selasa, 24 Januari 2012

My Best Days: Episode 1: Malam Minggu Seru Lewat Internet

Hari/Tanggal: Sabtu, 21 Januari 2012
Lokasi: Bukit Dago, rumah kakak saya (juga rumah kedua saya)

P
ada hari Sabtu, 21 Januari 2012, jam 12 tengah malam, saya membuka Facebook untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada sepupu saya yang tinggal di Bekasi, yaitu Kak Merah, selain itu saya nge-fix akun Facebook saya, salah satunya mengubah halaman profil saya yang baru (current version).
Pada pagi harinya, saya bangun sekitar jam setengah delapan pagi, laptop yang digunakan saya adalah Acer Aspire One dipindahkan dari meja kamar depan (kamar saya) ke meja tamu, saat itu saya surfing internet sekaligus menyaksikan Inbox di SCTV yang ada acara pernikahan Andhika Pratama – host Inbox – dan Ussy Sulistiawati secara langsung. Pada pagi ini juga, kakak akan pergi ke acara met kantornya Mas Warto bersama Mas Warto – suami kakak – dan Intan – anaknya kakak juga keponakan saya – mereka berangkat sekitar pukul 10 pagi, sebelumnya kakak pesan ke saya “mau beli apa?” tanya kakak yang mau dibeliin sesuatu kalau pulang tidak malam, setelah itu saya masih berpikir dan akhirnya saya memutuskan untuk beli pizza – mereknya Pizza Hut –, pizza yang akan beli adalah Beef Pronto dan Chicarbonara (keduanya hanya tersedia ukuran sedang) – kedua pizza yang akan beli adalah Tuscani Natural Pizza yang berbahan roti gandum.
Setelah itu saya belajar Bahasa Inggris pada jam 12 siang saya nonton Awas Ada Sule 2 di Global TV dengan episode Pahlawan Kesorean, pada jam setengah dua siang saya menonton Galeri Sepakbola Indonesia (13:30 WIB) + One Stop Football (14:15 WIB) di Trans 7 melalui live streaming saat laptop yang digunakan kembali ke tempat seperti biasa.
Pada jam 4 sore, saya menyaksikan live timing balap Piala Dunia Ski Alpen – atau dikenal dengan nama Audi FIS Ski World Cup – balapan yang sedang berlangsung adalah nomor GS – Giant Slalom – wanita di Kranjska Gora, Slovenia, menurut saya ajang ini akan seseru Formula 1, setiap kali ada pembalap favorit berada di garis start pasti jantung saya berdegup kencang sekencang mobil Formula 1 ketika peski sedang beraksi di atas salju menuju waktu tercepat.
Sekitar jam 7 malam kakak, Mas Warto, dan Intan sudah sampai di rumah sambil membawa pizza pesanan saya ketika saya sedang berada di depan laptop saya, ini sudah memasuki masa sibuk saya di depan laptop untuk menggunakan internet, kesibukan yang pertama untuk menggunakan internet adalah ketika menyaksikan live timing Piala Dunia Ski Alpen nomor GS wanita, run 2 yang dimulai pada 19:15 WIB. Selain itu saya juga menggunakan Facebook dan melihat pertandingan-pertandingan Liga Eropa yang sedang berlangsung melalui situs resmi UEFA – asosiasi sepak bola Eropa –, saat saya sedang makan pizza, saya bikin status di Facebook “lagi makan Pizza” dan ditambahkan lokasi di Bukit Dago – salah satu fitur baru di Facebook, yaitu Map yang bisa meletakkan tempat tinggal di mana pun – lalu ditambahkan dengan “super sibuk” yang artinya saya sedang sibuk di laptop untuk menggunakan internet dari menggunakan Facebook, menyaksikan live timing Piala Dunia Ski Alpen sedang berlangsung, hingga melihat pertandingan-pertandingan Liga Eropa yang sedang berlangsung melalui situs resmi UEFA.
Chatting bersama Wartawan BOLA
Saat sedang membuka Facebook saya di malam itu saya chatting beberapa teman saya di Facebook mereka adalah Kak Tiara – sepupu saya yang kuliah di Michigan State University, Amerika Serikat  –, Kak Ida – yang tinggal di Permata Pamulang –, salah satu wartawan BOLA – tabloid olahraga kesayangan saya – yang bekerja di desk OLE! Internasional – bagian sepak bola internasional – yaitu Wieta Rachmatia – saya tak tahu panggilannya apa saat chatting bersama – menurut saya panggilannya adalah Mba Wieta, hingga sepupu saya yang sering chatting di Facebook adalah... Bang Didi. Kalau Kak Tiara menanyakan soal di mana keberadaannya, soal kapan dan dimana kerjanya, hingga kemungkinan kembali ke Indonesia, saat dijawab, pada saat itu Kak Tiara sedang berada di rumah Kak Tisya di Jepang, sementara itu Kak Tiara cuti kerja selama 2 minggu, dan kemungkinan kembali ke Indonesia pada hari Lebaran pada Agustus nanti.
Kalau Kak Ida menanyakan soal di mana keberadaannya dan mereknya pakai apa, jawabannya, dia berada di rumah dan menggunakan “first” yaitu First Media.
Sementara itu kalau Mba Wieta, pertama cuma kasih salam hingga akhirnya tidak dijawab dan di-close hingga akhirnya terjawab juga, lalu saya menanyakan segala hal untuk bisa mengunjungi kantor BOLA, tapi saat dijawab, ternyata bisa, berikut petikan Tanya & Jawab untuk mengunjungi kantor BOLA:
Qayyum: Saya pembaca setia BOLA, apakah saya bisa mengunjungi kantor BOLA?
Mba Wieta: Bisa katanya.
Qayyum: Caranya?
Mba Wieta: Hubungi sekretaris redaksi, kalau mau baca-baca bisa tanya langsung ke bagian PINO – Pusat Informasi Olahraga –.
Qayyum: Nomor teleponnya berapa?
Mba Wieta: Ada di boks BOLA di Suara Pembaca.
(Qayyum mencari tabloid BOLA edisi Sabtu, 21 Januari 2012 untuk melihat nomor telepon redaksi).
Qayyum: Bisa keduanya (nomor telepon redaksi BOLA ada dua, apakah 021-53677835 atau 021-53677836)?
Mba Wieta: 021-53677835, Minggu waktunya deadline, biasanya operator ada malam hari.
Qayyum: Jam teleponnya kapan?
Mba Wieta: Ada tiap hari Minggu, setelah Maghrib juga sudah ada.
Qayyum: Hari kerja bisa?
(Saat bertanya, dia tidak dijawab dan kemudian offline, beberapa saat kemudian saya juga offline, dan saya baru buka Facebook lagi pada esok malam, setelah dibuka ada pesan lagi dari Mba Wieta).
Mba Wieta: Bisa hari biasa, tapi hari Minggu tidak bisa.
Kalau Bang Didi menanyakan beberapa hal salah satunya soal situasi di kampusnya, Insitut Pertanian Bogor atau biasa disingkat IPB, “hari Senin kuliah gak?” tanya Qayyum, “gak” jawab Bang Didi, “masuk lagi kapan?”, “tanggal 6 Februari hari apa?”, “100% hari Senin”, “tanggal 6 hari Senin”. Pertanyaan lainnya berupa: “apakah Anda pernah memiliki tandatangan sang pemain?”, “gak”, selain itu saya mengirim link berupa La Gazzetta dello Sport – koran olahraga ternama Italia – versi digital, Bang Didi menjawab “bahasa planet”, saya membalas, “itu bahasa Italia!”. Setelah itu saya meng-log out akun Facebook saya, dan tak lama kemudian saya memindahkan laptop dari meja kamar depan ke meja tamu, lalu saat buka web sesuatu, tidak bisa, dan saya mengakhiri aktivitas untuk surfing internet sekitar jam setengah 10 malam.
Epilog
Setelah seru-seruan dengan internet, saya menonton pertandingan Premier League antara Queens Park Rangers dengan Wigan Athletic, skor akhir 3–1, dan saya baru tidur sekitar jam 1 malam, menariknya lagi saya bermimpi... saya berada di rumah saya di Permata Pamulang, di dalam mimpi saya pada malam hari... Bang Didi dan Kak Adis ke rumah saya hanya untuk bermain, setelah itu saya melihat teh di dalam kotak tersebut, dan di dalam kotak tersebut, hanya ada satu kantong teh yang tersisa, lalu saya tetap membuat teh untuk mereka berdua, setelah itu ceritanya tak diketahui kelanjutannya, sesaat setelah saya bangun tidur pada keesokan harinya pada jam 8 pagi.