Translate

Minggu, 17 Juni 2012

Inilah Daftar Pemenang Panas Dingin Awards versi OVJ

Panas Dingin Awards merupakan acara parodi penghargaan yang ditayangkan di Trans 7 lewat acara Opera Van Java, nama ini terinspirasi dengan Panasonic Gobel Awards (sebelumnya Panasonic Awards). 

Edisi Pertama (2011)
  • Acara Musik Terfavorit
    • Dasharr (terinspirasi oleh Dahsyat)
    • Garings (Derings)
    • Outbox (Inbox)
    • Pemenang: Dasharr
  • Talent Show Terfavorit
    • The Masker (The Master)
    • Idola Kita-Kita
    • Tek-Tek Dut
    • Pemenang: The Masker
  • Program Anak Terfavorit
    • Idola Culik (Idola Cilik)
    • Si Dolang (Si Bolang)
    • Laptop Si Usro (Laptop Si Unyil)
    • Pemenang: Idola Culik
  • Sinetron Terfavorit
    •  Tersandung (Tersanjung)
    • Sawijah dan Wawan (Safa dan Marwah)
    • Pemenang: Sawijah dan Wawan
  • Pelawak Terfavorit
    • Sule
    • Parto
    • Andre Taulany
    • Aziz Gagap
    • Pemenang: Nunung (Kok bisa ya? Padahal tidak disebutkan dalam nominasi)
  • Program Komedi TV Terfavorit
    • Opera Van Java
    • Layuuuu Benar (Seger Bener)
    • Extrakulikuler (Extravaganza)
    • Java Van Opera (Opera Van Java)
    • Pemenang: Opera Van Java
Edisi Kedua (2012)
  • Tersangka Infotainment Terbaik
    • Singlet (Silet)
    • Incer (Insert)
    • Bakar-Bakari (Kabar-Kabari)
    • Cek & Cicek (Cek & Ricek)
    • Halo Security (Halo Selebriti)
    • Pemenang: Seharusnya Singlet, karena perwakilan dari acara mereka tidak hadir, jadinya Singlet gagal menjadi pemenang, selanjutnya Incer, karena perwakilan dari acara mereka tidak datang di acara, Incer juga gagal menjadi pemenang seperti Singlet, dilanjutkan dengan Bakar-Bakari dan Cek & Cicek, perwakilan dari kedua acara tersebut juga tidak hadir, dan mereka juga gagal menjadi pemenang, dan pemenang jatuh kepada Halo Security (karena perwakilan dari acara mereka hadir)
  • Tersangka Talkshow Hiburan Terbaik
    • Hitam + Putih = Abu-Abu (Hitam Putih)
    • Sumpah Bukan Empat Mata (Bukan Empat Mata)
    • Pas-Pasan (Pas Mantab)
    • Pa'aya Show (Buaya Show)
    • Cerewet Go Wess (Ceriwis)
    • Pemenang: Hitam + Putih = Abu-Abu
  • Tersangka Presenter Hiburan Terbaik
    • Deddy Kok Buset (Deddy Corbuzier)
    • Pukul Arwahnya (Tukul Arwana)
    • Oblak Saputra (Olga Syahputra)
    • Ayu Kayu (Uya Kuya)
    • Sale (Sule)
    • Pemenang: Oblak Saputra
  • Tersangka Program Musik Terbaik
    • Setdah (Dahsyat)
    • Outbox (Inbox)
    • Hip Hip Huru Hara (Hip Hip Hura)
    • Kerings (Derings)
    • Kerokan Keliling (Karaoke Keliling)
    • Pemenang: Kerokan Keliling
  •  Tokoh Terabadi Nan Jaya Sepanjang Masa Tak Lekang Oleh Waktu
    •  Pemenang: Si Unyil
  • Tersangka Program Komedi Terbaik
    • Opera Van Java
    • Opera Van Java Roadshow
    • Opera Van Java Award
    • Sahurnya OVJ
    • Di Balik Layar OVJ
    • Pemenang: Ngelaba (Kok bisa ya? Padahal tidak disebutkan dalam nominasi)

Selasa, 12 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keduapuluhsatu: Cinta Padang)

Hari/Tanggal: Senin, 11 Juni 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang, Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang, Rumah Om Boy, Padang dan Bandara Internasional Minangkabau, Padang
Hari Senin, tanggal 11 Juni 2012, merupakan hari terakhir saya di Sumatera Barat bersama papa dalam satu periode, pada pagi hari, saya bangun agak lambat dari biasanya. Setelah bangun, saya sempat membawa laptop ke lantai 1, lalu, akses internet, beberapa saat kemudian, saya mandi dan membereskan laptop, sekitar jam 9 pagi, saya, papa, dan Pak Tuo ke rumah Nenek Ani di Pulau Air, saya berpamitan dengan Mak Tuo, Uni Rahma, Icha, dan Thaherah, sementara Fazil sudah berpamitan lebih dulu karena sekolah, sedangkan Da Irwan pergi mengojek.
Pada jam 9 pagi, saya dan papa sampai di rumah Nenek Ani, Pulau Air, sedangkan Pak Tuo sudah di rumah Nenek Ani lebih dulu, karena Pak Tuo naik Vespa. Saat saya makan siang bersama Pak Tuo, saya bersembunyi di kolong meja makan, karena Tante Wita baru pulang dari kuliah. "Kalau Pak Tuo datang ke tempat saya berada, sembunyi, kalau Tante Wita... sembunyi dengan cara malu-malu (karena dia tante kesayangan saya)" pikir Qayyum pada keesokan harinya. Jam setengah 2 siang, saya mandi lagi, sekitar jam 2 siang, Mas Yudhi datang, beberapa saat kemudian, papa saya dan Pak Tuo membawa barang-barang yang akan dibawa ke Jakarta ke mobilnya Mas Yudhi, Daihatsu Xenia, sementara tas laptop saya, dibawa saya, barang-barang yang akan dibawa ke Jakarta adalah, tas pakaian saya, tas pakaian papa, kardus berisi kerupuk kulit, ikan, dan rendang, serta kardus berisi alpukat, di mana saya sedang menyantap teh, tehnya harus dihabiskan, kalau tehnya sudah habis, langsung berangkat, tapi di saat-saat terakhir di rumah Nenek Ani, saya merasa jatuh hati dengan kota Padang, karena saya betah di Padang, rasanya saya tak ingin pulang, dan saya berencana akan kembali ke Padang pada bulan puasa nanti (sekitar Juli-Agustus 2012), setelah itu, saya ingin berpamitan dengan Tante Wita yang berada di dalam kamar, lalu, saat saya membuka tirai di pintu kamar Tante Wita, ternyata dia malah tidur di lantai, bukan tempat tidur, lalu, saya memberitahu kepada Nenek Ani untuk Tante Wita, bahwa saya sudah meninggalkan rumah Nenek Ani untuk kembali ke Jakarta, setelah itu, saya dan papa naik mobil Mas Yudhi, lalu, kami mampir di rumah Mas Yudhi, tapi, saya di dalam mobil saja, dan tidak kemana-mana, setelah itu, kami mampir di rumah Om Boy, lalu, saya sempat makan nasi dengan jamur, ikan sambal, dan kangkung, serta ditambah dengan saus tomat, saya makan karena saya takut lapar di jalan, setelah itu, saya shalat Ashar, lalu, saya sempat berbicara kepada Bunda (istri Om Boy) di dapur, saya berencana akan kembali ke Padang pada bulan puasa nanti (sekitar Juli-Agustus 2012), sebelum saya, papa, dan Mas Yudhi ke bandara, Bunda memberi uang Rp100.000 untuk saya, setelah itu, saya dan papa berangkat ke bandara dan diantar dengan mobil Mas Yudhi, sekitar jam 5 sore, kami sampai di bandara, saat kami berada di salah satu halte Bandara Internasional Minangkabau, saya melihat TV-TV yang berada di halte yang saya kunjungi itu, layarnya SCTV semua, pada waktu itu, acara yang ditayangkan oleh SCTV adalah Liputan 6 Petang, dan dilanjutkan dengan Parade 30 FTV Teristimewa: Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu Part 1, yang dibintangi oleh mantan artis cilik, Jessica Anastasya dan Rizky Nazar, oh ya, FTV ini tayang dalam 3 episode, dari hari Senin (11/6) hingga Rabu (13/6), di part 1, saya hanya sempat menonton di awal cerita sebelum ke pesawat Lion Air yang saya tuju bersama papa, kami berangkat dari Padang pada jam 17.50 WIB dan tiba di Jakarta pada jam 19.40 WIB.

Saat kami tiba di Jakarta, dan masih di pesawat, saya melihat pria-pria yang memakai kaus putih, di punggungnya, terlihat tulisan Cikeas Cycling, yang duduk di belakang kami, "pasti mereka pulang dari Padang, setelah mengikuti Tour de Singkarak" pikir Qayyum, dan ternyata, saya pulang bersama tim balap sepeda yang mengikuti Tour de Singkarak 2012, Cikeas Cycling Team, selain itu, saya melihat garasi pesawat di Bandara Soekarno-Hatta  seperti garasi pit yang berisi kendaraan balap di sirkuit (saya melihatnya dari dalam pesawat), setelah itu, kami menunggu tas pakaian saya dan papa di salah satu ruangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah itu, kami pulang menggunakan taksi, kami sampai di Pamulang, rumah saya bersama papa saya, sekitar jam setengah 10 malam.

Sampai jumpa lagi...

Dear, Abdul Qayyum Ahmad

Minggu, 10 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keduapuluh: Kembali ke Pampangan)

Hari/Tanggal: Minggu, 10 Juni 2012
Tempat: Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang dan Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang
Pada pagi hari, saya bangun pada jam setengah 6 pagi, setelah bangun, saya melaksanakan ibadah shalat Subuh, setelah itu, saya menonton televisi, browsing internet, sarapan, dan tentunya, mandi. Setelah itu, saya kembali browsing internet, masih di pagi hari, saat saya melihat Tante Wita sedang menyapu di ruang makan, lalu, saya melihat kaki Tante Wita, apakah kaki itu di-plester atau tidak, apalagi saya tidak dapat melihat dengan jelas, selain itu warna kulit tubuh dia dan warna plesternya hampir sama, ternyata, dia memakai plester pada saat itu, "kenapa kakinya?" Tanya Qayyum, "jatuh di jalan, terpeleset" jawab Tante Wita, selain itu, saya juga bertanya kepada Tante Wita tentang foto profil nya, “kacamata yang tante pakai, kacamata jenis apa ya?” (dengan perubahan), Tanya Qayyum, “itu kacamata tanpa lensa” jawab Tante Wita.
Pada siang hari, saya menonton Galeri Sepakbola Indonesia di Trans 7, dilanjutkan dengan One Stop Football on Sunday, dan Highlights MotoGP, selama One Stop Football on Sunday masih tayang pada hari itu, saya kembali membuka laptop saya dan browsing internet, pada jam 2 siang, Tante Wita pergi ke depan kampus, sebelum saya dan Pak Tuo kembali ke Pampangan, Nenek Ani, memberikan kado HUT ke-17 buat saya, lalu, saya memberitahu kepada Nenek Ani untuk Tante Wita, bahwa saya akan meninggalkan rumah Nenek Ani pada saat itu. Sekitar jam 5 sore, saya dan Pak Tuo kembali ke rumah Pak Tuo di Pampangan, Padang dengan Vespa. Setelah sampai di rumah Pak Tuo, saya mandi.

Sekitar jam 6 sore, papa datang dari Talang, papa diantar Mas Yudhi dengan mobilnya, selain papa, Kak Nurul juga datang ke Pampangan, lalu, saya naik ke lantai 2, bersama Icha dan Fazil, lalu, saya mengambil kado ulangtahun saya untuk dibuka, lalu, kado saya difoto, setelah itu, saya membuka kado dari Nenek Ani dan Tante Wita dengan cara hitung mundur seperti saya mengikuti publicity stunt yang diperagakan oleh pesulap-pesulap ternama Indonesia, seperti Limbad, Deddy Corbuzier, Demian, dan Romy Rafael, pernah melakukan hal itu, dan ternyata, kado dari Nenek Ani dan Tante Wita adalah kolor dan kemeja lengan pendek, setelah itu, saya, Icha, dan Fazil ke Datul Minimart untuk membeli sesuatu, saya membeli Chitato rasa Ayam Bumbu, Futami 17 rasa Leci, dan es krim Magnum, selain saya, Icha dan Fazil juga membeli sesuatu sesuai pilihan, kami juga membelikan sesuatu untuk Thaherah, beberapa saat kemudian saya browsing internet di kamar lantai 2, saya menyebutnya, kalau saya sedang browsing internet di kamar lantai 2, tempat itu seperti studio. Icha dan Fazil mengajak saya ke kamar uda saya di lantai 2 dan melihat foto editan saya di Facebook, foto-fotonya ada di bawah ini:
Hahaha... Mukanya kembar semua.

Nah, ini versi aslinya.
Ada juga yang ini:
Ceritanya mereka sedang berada di musim dingin.
Nah, ini foto versi aslinya.
Selain itu, saya mengunci pintu kamar uda, lalu, saya merasa ketakutan, karena ada yang gedor-gedor pintu. Sekitar jam 10 malam, saya mengantuk apalagi saya ingin menyaksikan pertandingan Euro 2012, Spanyol vs. Italia, tak lama kemudian, saya kembali ke kamar untuk tidur sejenak, dan saya ketiduran! Sekitar jam 12 malam, saya turun ke bawah, lalu saya melihat skor Spanyol vs. Italia, dan skornya 1-1 sampai peluit berakhir, beberapa saat kemudian, saya kembali ke kamar untuk tidur, lalu, saya bangun sekitar jam 1 pagi, dan menyaksikan pertandingan Euro 2012, sesaat saya bangun sekitar jam 1 pagi, papa saya dan Pak Tuo masih keasyikan mengobrol, pada waktu itu, pertandingan kejuaraan Eropa yang disiarkan di RCTI tersebut telah mengganti pertandingan antara Republik Irlandia dan Kroasia, pada waktu itu pertandingan tersebut belum dimulai, mereka yang tampil pada pertandingan itu, sedang melakukan pemanasan, selain itu, saya juga menyaksikan Formula 1 melalui live timing, pemenangnya adalah Lewis Hamilton dari McLaren Mercedes, kembali ke pertandingan Euro 2012, Kroasia memenangi pertandingan setelah mengalahkan Republik Irlandia dengan skor 3-1, setelah pertandingan Kroasia vs. Republik Irlandia berakhir, saya langsung ke kamar untuk tidur.

Sabtu, 09 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kesembilanbelas: Kembali ke Padang)

Hari/Tanggal: Sabtu, 9 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok dan Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang

Sabtu pagi, saya bangun jam 6 pagi, masih di pagi hari, saya menonton Dahsyat dan menunggu penyanyi favorit saya yang tampil pada pagi itu, Afgan, lalu, Afgan tampil di dua segment terakhir Dahsyat, masih di pagi itu, saya meminum kopi Torabika Cappuccino, dengan topping angka 17 yang artinya saya telah berusia 17 tahun. Pada jam 11 siang, saya mandi, setelah itu, saya beres-beres untuk kembali ke Padang, makan siang, dan berangkat ke Padang bersama Te Upik (Te Upik hanya menjemput saya), setelah lama menunggu bis di jalan, akhirnya bis menuju Padang datang dan masih tersedia, selama menunggu bis di jalan, saya sempat bertemu Imel, sekitar jam 2 siang, saya sampai di Padang dan ke rumah Nenek Ani di Pulau Air. Saya ke Padang guna menyesuaikan itinerary saya selama di Sumatera Barat.

Setelah sampai di rumah Nenek Ani, saya bertemu dengan Te Nurin, beberapa saat kemudian, saya buka Facebook saya, lalu, setelah saya membaca pemberitahuan di Facebook saya, setelah saya membaca Tante Wita sudah menjadi teman saya di Facebook, saya malah jatuh seperti pingsan. Pada sore harinya, saya memfoto saya sedang memegang Betadine, fotonya bisa dilihat dibawah ini:
Keren kan?
Beberapa saat kemudian, setelah saya memfoto saya sedang memegang Betadine, saya mengubah foto profil saya di Facebook menjadi foto saya sedang memegang Betadine. Saat saya sedang bermain dengan Te Nurin, saya main pingsan bohongan atau saya terjatuh layaknya orang pingsan. Sekitar jam 5 sore, saya mandi, sesaat saya sedang mandi, listrik mati, matinya listrik disebabkan karena cuaca ekstrim yang terjadi di sekitar Padang, saat Tante Wita pulang, saya sempat sembunyi malu-malu di kursi tamu. Pada malam harinya, saya makan bakso bersama Tante Wita, saya makan bakso dengan nasi, selain saya dan Tante Wita, Nenek Ani juga ikut makan pada malam itu, pada saat saya sedang mengambil nasi untuk makan malam dengan bakso, saya mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas, kata Nenek Ani "pakai kacamata saja". Selain itu, saya surfing internet, salah satunya, saya buka Facebook, masih di malam itu, kado ulang tahun buat saya dari Nenek Ani dan Tante Wita dibungkus, dan kado itu baru akan dibuka pada keesokan harinya, "kalau dibuka pada hari ini, nantinya bukan kejutan" kata Nenek Ani, saya tidur sekitar jam 11 malam.

Bonus: Tampilan Facebook saya bersama saya memegang Betadine, Tante Wita (Juwita Cuwiik), Fawwaz Syahban Nugraha (sepupu saya), Weshley Hutagalung (Weshley Hutagalung Full, wartawan BOLA), Brilliant Yudha (teman kursus saya di New Concept), Kak Lala (Tiara Safitra Supratman, sepupu saya), Gunawan Dwi Cahyo (Gunawan DC), Bang Didi (Fachriadi Fadhillah, sepupu saya), Kak Merah (Merah Benar, sepupu saya), dan Icha (keponakan saya):
Tante Wita (2 foto, atas kanan dan bawah kanan (paling kiri)), Icha (bawah kanan, paling kanan (di dalam foto, tengah)).

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kedelapanbelas: Sweet Seventeen, Tour de Singkarak, dan Demam)

Hari/Tanggal: Jumat, 8 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok

Hari Jumat, tanggal 8 Juni 2012, saya genap berusia 17 tahun, pada pagi itu, saya masih berada di rumah Te Netti, pada pagi itu, Vien menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun buat saya, lalu, Chacha dan Te Netti yang ada di rumah Te Netti, juga mengucapkan selamat ulang tahun buat saya, masih pada pagi harinya, saya menonton Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI, masih di pagi hari, saat saya sedang menyaksikan acara Dahsyat di RCTI, saya tak menyangka, mantan pemain sepak bola Spanyol, Fernando Morientes datang Indonesia, selain itu, Diego Michiels, pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda itu, tampil di acara Dahsyat. Sekitar jam 10 pagi, Chacha pulang ke rumahnya setelah mengikuti Ujian Kenaikan Kelas, lalu Chacha online, pertama Chacha mencoba modem memakai Vodafone-Telkomsel saya di laptop Axioo-nya Chacha, tapi tidak bisa digunakan, lalu, Chacha menggunakan modem Vodafone-Telkomsel saya di laptop Acer Aspire One 522 saya. Pada jam setengah 12 siang, saya makan siang dengan sup daging di rumah Nenek Mami yang saya sempat makan pada kemarin.

Pada jam 12 siang, saya ke rumah Mama Diah untuk melihat langsung Tour de Singkarak 2012 yang pada hari itu melewati Gunung Talang, pada hari itu, Tour de Singkarak memasuki etape ke-5 dari Padang Panjang ke Danau Singkarak sebagai titik finish Tour de Singkarak pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum saya menyaksikan Tour de Singkarak, saya sempat ke warung bersama Dai, Dai beli makanan dan Milo, sementara saya malah beli Kacang Garuda, kacang yang saya beli itu, untuk nonton bola, selain itu, saya sempat membaca Tabloid BOLA yang tersedia di warung itu, lalu, saat penjaga warung menawari koran tersebut, saya menolaknya, dan saya hanya baca di tempat saja dan tidak dibawa pulang. Pada jam 5 sore, para ofisial dan pebalap sepeda melewati Jalan Lintas Sumatera di Gunung Talang, dan saya menyambut balap sepeda ini dengan antusias penuh, saya melihat mobil-mobil yang melintas bersama pebalap sepeda yang mengikuti Tour de Singkarak, salah satu dari mereka adalah, mobil ofisial tim, ambulans, polisi, mobil media, bis pariwisata, dan lain-lain.

Sekitar jam 6 sore, tepatnya setelah saya menyaksikan Tour de Singkarak bersama papa, Om Rul, Mama Diah, dan Dai, saya shalat Ashar, kembali ke rumah Te Netti, mampir ke rumah Te Netti, sebelum saya meninggalkan rumah Te Netti, bersama papanya, Chacha, sempat berkata "Ke Padang, ketemu Tante Wita ya...", setelah itu, kami mampir di rumah Om Budi, di rumah Om Budi, saya menyantap teh telur yang bentuknya menyerupai cappuccino dan keripik balado, setelah itu saya kembali ke rumah Te Upik-Te Sarinah, saya diantar bersama salah satu gaek saya, setelah itu, saya sempat menyaksikan Konser Opening Ceremony Euro 2012 yang disiarkan di RCTI di rumah Te Sarinah.  Pada malam harinya, saya ke rumah Fauzan di depan rumah Te Upik, saya ke sana untuk mencicipi hidangan, dan ternyata, makan bersama menjadi dalam rangka HUT saya yang ke-17, setelah itu, saya kembali ke rumah Te Upik, masih pada malam itu, saya menelpon \Pak Tuo di HP saya, saat saya menelpon Pak Tuo, saya bertanya kepada Pak Tuo tentang keberadaan Pak Tuo, lalu Pak Tuo menjawab “di Pulau Air”, lalu, saya terjatuh di salah satu kamar di rumah Te Upik, selain itu, saya menelpon Nenek Ani melalui telepon rumah Te Upik (telepon yang diangkat pertama, Pak Tuo (lagi?), bukan Nenek Ani), kata Pak Tuo, Pak Tuo lagi di rumah Nenek Musliati, selain itu, saya sempat bertanya kepada Nenek Ani, "Tante Wita ke mana?" tanya Qayyum, "Oh, Tante Wita tidur di rumah, banjir" jawab Nenek Ani, artinya pada hari itu, kota Padang banjir, sebelumnya saya sempat menelpon Kak Adis, tapi akhirnya tak diangkat, sebelumnya, saya sempat membawa laptop dan mengisi baterai HP saya ke rumah Te Sarinah. Sebelum jam 10 malam, saya shalat Isya di rumah Te Upik, setelah itu, saya kembali ke rumah Te Sarinah untuk menyaksikan Euro 2012, tapi saat saya memantau channel RCTI di rumah Te Upik, disensor, sedangkan TV di rumah Te Sarinah, juga disensor, saat hujan tiba, saya merasa demam, lalu, saya menulis saya sedang demam di Twitter, lalu Bang Jeffry bilang, “masa ulang tahun demam”, saya membalas: “demamnya karena hujan”, selain itu, saya juga menulis status di Facebook, “Angin Kencang… Hujan Deras… Nggak Banget Dech…”, sekitar jam setengah 12 malam, saya kembali ke rumah Te Upik untuk tidur, lalu, saya bertemu dengan Da Apen yang baru kembali ke rumah dengan sepeda motornya.

Kamis, 07 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari ketujuhbelas: Ke Rumah Mama Diah dan Nenek Mami)

Hari/Tanggal: Kamis, 7 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok

Saya bangun kecepatan, tadinya, saya pasang alarm di HP Nexian saya pada jam 05.15 WIB, dan akhirnya saya bangun sebelum alarm menyala menyala di HP Nexian saya, setelah itu, saya shalat subuh dan sempat tidur-tiduran. Pada jam 6 pagi, saya menonton televisi, sebelumnya, saya sempat kesulitan untuk menyalakan televisi, dan dibantu salah satu yang ada di rumah, pada waktu itu. Sekitar jam 11 siang, saya ke rumah Mama Diah di Talang, kebetulan papa saya ada di rumah Mama Diah, dan menjemputnya kembali ke rumah Te Upik untuk mandi, sekitar jam 12 siang, saya kembali ke rumah Te Netti, diantar oleh Ka Wil, dan setelah itu, saya kembali ke rumah Mama Diah.

Saat saya tiba di rumah Mama Diah, saya bertemu Mama Diah di tangga, Mama Diah sendiri mau ke sawah, pada saat itu, Dai ada di rumah dan baca koran, pada jam setengah 3 sore, saya menelpon Nenek Ani, tapi yang diangkat pertama, adalah Pak Tuo, bukan Nenek Ani, kemudian, saya menelpon Nenek Ani, saya menelpon ke nomor telepon Nenek Ani selama 8 menit 54 detik, setelah itu, saya tersenyum ceria. Sekitar jam 4 sore, saya ke rumah Nenek Mami untuk menunggu pulangnya Mama Diah dan Om Rul ke rumahnya, selain itu, saya membawa laptop saya dan perlengkapannya, tapi, pada sore itu, saya mencicipi Sup Daging yang ditambah kecap dan kerupuk kulit, tak lama kemudian, papa, Mas Yudhi, dan keluarganya datang ke rumah Nenek Mami, lalu, papa, Mas Yudhi, dan keluarganya ke rumah Mama Diah, saya sempat melihat Mama Diah dan Om Rul pulang ke rumahnya dari ruang tamu rumah Nenek Mami. Pada jam 5 sore, saya menonton Mengejar Cinta Olga 5 di RCTI yang dibintangi oleh Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Opie Kumis, dan Denny Cagur, selain itu, saya juga nonton FTV Pangeran Enyak di SCTV yang dibintangi oleh aktor sekaligus presenter sepak bola, Ibnu Jamil, tapi saat saya nonton keduanya, ceritanya sama-sama seru bikin saya tak pernah berhenti tertawa dan tersenyum.

Setelah Maghrib, saya bertemu dengan Bang Vandy, Bang Vandy, sekarang bekerja di Bank BRI, setelah saya menyaksikan Pangeran Enyak di SCTV, saya kembali ke rumah Mama Diah, pada malam itu, suasana di rumah Mama Diah, ramai, salah satunya, keluarga Mas Yudhi berkumpul di rumah Mama Diah, saya kembali ke rumah Te Netti sekitar jam 8 malam.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keenambelas: (Masih) di Rumah Te Netti)

Hari/Tanggal: Rabu, 6 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok
Saya bangun tidur sekitar jam 5 pagi, setelah itu, saya akan melakukan kegiatan wajib untuk seorang Muslim, shalat subuh, selain itu, saya juga menyaksikan acara televisi di pagi hari, pada jam 10 pagi, saya membaca SMS dari nomor yang tak dikenal, isinya: "Jadi ka ka Pdg. bisuak jam bara dari Talang", lalu membalas, "ini nomor siapa ya?", dan orang itu membalas: "Ini no. Nenek Ani di Pulau air , Lubeg. Padang. Kapan Qayyum ke Pdg. ?". Saat saya mendengar Sule sakit seperti dilansir Insert Trans TV, saya terkejut Sule sakit, Sule sakit karena kelelahan, meski begitu, saya tetap akan mendoakan Sule untuk bisa sembuh. Sekitar jam 11 siang, saya kembali ke rumah Te Upik untuk mandi, saya diantar bersama Ka Wil.
Pada siang hari, saya kebingungan mau ke mana yang pada hari itu, mau ke Padang atau ke Talang ya? Ka Wil, yang mengantar saya kembali ke rumah Te Upik mandi, ke Padang pada sore hari, lalu pada hari berikutnya, Ka Wil beserta keluarganya kembali ke Pontianak pada jam 7 pagi, ini artinya, saya punya kesempatan untuk kembali ke Padang pada hari itu. Entah mengapa, saya memilih di mana pada hari itu, mau ke Padang, atau tetap di Talang, rasa bingungnya, seperti saya harus memilih satu dari dua orang pacar yang dia miliki, ceritanya, kedua pacarnya, sama-sama suka dengan dia.

Sekitar jam 2 siang, saya kembali ke rumah Te Netti, diantar Ai. Pada siang itu, saya kembali menulis di blog, pada jam 5 sore, sesaat setelah Da Ririn pulang dari kerja, saya langsung ke rumah Da Ririn yang terletak di atas rumah Te Netti, ternyata, Da Ririn sudah tinggal di rumah itu sejak tahun 1986! Da Ririn tinggal sendirian pada hari itu, selain itu Da Ririn bekerja di BPR.

Pada jam 6 sore, saya makan malam dengan nasi, bayam, ayam sambal, dan tahu sambal, di mana Vien mengerjakan tugas bersama teman, lalu, Chacha juga bersama Vien dan temannya berkumpul di kamar tidur, saya juga berkumpul di kamar tidur dan rasanya sebagai manajer . Pada malam harinya, saya mau telepon Nenek Ani, tapi saya merasa ragu dan malu untuk menelponnya. Pada jam 8 malam, saya menyempatkan diri untuk menonton acara televisi komedi, Opera Van Java yang ditayangkan di Trans7, episode pada hari itu, dijamin seru karena cerita pada hari itu berhubungan dengan amnesia atau lupa ingatan, Sule tidak datang pada hari itu karena sakit, salah satu bintang tamu yang tampil pada malam itu adalah Desta Club 80's dan Titi Kamal, saya baru mau telepon Nenek Ani pada jam setengah 9 malam, selain saya menelpon Nenek Ani, saya juga menelpon Tante Wita, berikut percakapan saya dan Tante Wita:
Qayyum (Q): Hari Jumat nanti, tanggal 8 Juni, ... Saya berulangtahun yang ke-17! (memberikan kejutan kepada Tante Wita, karena saya akan berulangtahun yang ke-17 pada hari Jumat (8/6)).
Q: Jangan lupa add saya (di Facebook).
Q: Klik abdulqa1995.blogspot.com, pokoknya ada Tante Wita (blog saya).
Tante Wita (W): Pulsa modemnya habis.
Q:  Jangan lupa beli pulsa.
W: Mungkin besok, atau besoknya lagi (Jumat (8/6))
Q: Kalau tanggal lahirnya, tanggal berapa ya?
W: Nanti, lihat saja di Facebook.
Q: Jangan lupa add saya ya... (di Facebook), terus, klik juga blog saya: abdulqa1995.blogspot.com.
W: Besok ya.
(dengan perubahan)
Setelah itu, saya sempat mengobrol dengan Te Netti soal ke dokter mata, padahal, saya perlu ke dokter mata guna memastikan penyebab masalah pada mata saya, "kalau mau ke dokter mata ke Padang, nginap di Pampangan" kata Te Netti, "pakai kacamata saja, ganteng, kayak Afgan" kata salah satu anak Te Netti, lalu, saya pingsan bohongan, lalu kata salah satu anak Te Netti "ke Padang, lalu ketemu Tante Wita", saya pingsan bohongan lagi, saya tidur sekitar jam 10 malam, tapi, beberapa kali, saya terbangun pada dinihari, selain itu, saya juga sempat melihat jam di HP saya.

Rabu, 06 Juni 2012

Abdul Qayyum Ahmad yang Tidak Anda Ketahui

  1. Akun Twitter saya, dulunya bernama @abdulqa, sekarang nama akun Twitter saya berubah menjadi @thereal_AQA.
    1. Nama akun Twitter saya yang sekarang terinspirasi dengan mantan pembalap F1 yang kini menjadi pembalap cadangan di tim Lotus, Jérôme d'Ambrosio, @thereal_JDA.
    2. Makna dari The Real, menunjukkan bahwa akun Twitter-nya benar-benar asli.
    3. Arti dari AQA adalah inisial dari nama lengkap saya, Abdul Qayyum Ahmad.
  2. Panggilan saya bisa berbagai nama, Qayyum untuk umum, sementara Abdul, untuk teman-teman saya yang pernah satu sekolah di SDN Pondok Benda I, bahkan saya juga dipanggil Bung AQA, yang manggil saya Bung AQA adalah Eko Widodo, wartawan Tabloid BOLA dan analisis olahraga, hal itu terjadi di mana saya mengirimkan selamat ulang tahun kepada Bung Eko di Twitter (@ekowidodo9) , dan membalasnya dengan panggilan Bung AQA.
  3. Nickname saya adalah AQA.
  4. Ternyata saya juga punya masalah penglihatan, berbagai keluhan, lihat di bawah:
    1. Apabila saya berada di tempat gelap, terutama pada malam hari, saya tidak dapat melihat dengan jelas.
    2. Waktu kecil, saya sering membaca sambil tiduran, tak kusadari, ternyata membaca sambil tidur dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
    3. Tapi, sekarang, saya sudah tidak dapat membaca sambil tiduran, apabila saya membaca sambil tiduran, huruf-hurufnya tidak terbaca.
    4. Bahkan, saya belum pernah periksa mata ke dokter sekali pun!
  5. Hal yang paling ditakuti adalah kupu-kupu.
  6. Selain kupu-kupu, ternyata, saya juga takut dengan Betadine, saya takut pada Betadine waktu kecil, apalagi Betadine adalah obat luka, meski begitu, seandainya saya luka, saya tetap akan diobati pakai Betadine.
  7. Saudara sepupu yang selalu bermain bersama adalah Bang Didi, Bang Didi adalah anak bungsu Mama Diah, bahkan saya sering mengusili Bang Didi, meski begitu, saya tetap dekat dengan Bang Didi.
  8. Tante kesayangan adalah Tante Wita, Tante Wita sendiri masih kuliah di Universitas Putra Indonesia, Padang, semester 4, jurusan komputer.

Biodata Abdul Qayyum Ahmad

Nama Lengkap: Abdul Qayyum Ahmad
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 8 Juni 1995
Alamat: Permata Pamulang Jl. Betet II Blok A3 No.9 Setu-Tangerang Selatan 15416
Zodiak: Gemini
Orangtua: Rahmat Aliasman dan Nani Yunianti (almh.)
Anak ke-: 3 dari 3 bersaudara
Kakak: Kisyti Rahmi (menikah dengan Gugup Suwarto, dan memiliki anak bernama Intan Amanda Rahmi), Nafi Ahmad
Pendidikan
Formal
2001           TK Tunas Karya, Tangerang Selatan (tiga bulan)
2001-2004 SD Muhammadiyah 12, Tangerang Selatan (kelas I-C, II-D, III-E)
2004-2007 SDN Pondok Benda I, Tangerang Selatan (kelas IV-B, V-B, VI-B (putus sekolah pada Januari 2007))
2010           Tamat SD setelah mengikuti Paket A
Non-Formal
2011-2012 Kursus Bahasa Inggris di New Concept NC 151 Bukit Dago, Rawakalong, Bogor
Serba-Favorit
Makanan: Masakan Italia (seperti Spaghetti, Lasagna, Pizza, dll.), Masakan Minangkabau (seperti Sate Padang, Kerupuk Kulit, Soto Padang, dll.), Ayam Kentucky, Hamburger, Kebab
Minuman: Kopi Cappucinno
Pemain sepak bola: Lionel Messi
Klub sepak bola: FC Barcelona
Penyanyi solo: Afgansyah Reza
Boy-band: SM*SH, Super Junior, Westlife
Aktor: Raffi Ahmad
Komedian: Sule
Hubungi Saya
Facebook: Abdul Qayyum Ahmad
Twitter: @thereal_AQA
Blog: abdulqa1995.blogspot.com
E-mail: abdulqa1995@yahoo.com
HP: 081210176514 (Simpati)

Selasa, 05 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kelimabelas: Ke Rumah Te Netti)

Hari/Tanggal: Selasa, 5 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok

Pada pagi hari, saya bangun tidur pada jam setengah 6 pagi, setelah bangun, saya sarapan dengan nasi goreng + telur ceplok, dan teh, selain itu, saya menonton TV dan browsing internet. Pada jam 9 pagi, saya minum Indocafe Cappuccino dengan Gery Chocolatos, karena stick-nya hancur, jadi dicampur dengan kopi, lalu, saat saya menyantap cappuccino dengan Gery Chocolatos, rasanya seperti makan sereal saja. Ada foto di bawah ini:

Pada siang hari, konsentrasi saya untuk menulis di blog terganggu karena saya diganggu beberapa keponakan saya di kamar yang saya tidur, beberapa saat kemudian, laptop saya pindah ke ruang utama rumah Te Upik, sementara itu saya sempat dibantu Pak Etek untuk menulis catatan-catatan menarik tentang perjalanan saya di Sumatera Barat 2012. Pada sore harinya, saya ke rumah Te Netti, sebelum ke rumah Te Netti, saya shalat ashar. Saya sampai di rumah Te Netti pada jam setengah 4 sore, beberapa saat kemudian, saya membuka akun Facebook.

Pada sore menjelang Maghrib, saya, Te Netti, Chacha, dan Vien mencicipi "martabak mie", telur dadar dicampur dengan mie, selain itu, martabak mie dilengkapi dengan bawang goreng, saya makan martabak mie dengan nasi, kentang, dan sambal. Saat saya melangkah dari kamar tidur ke kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum shalat maghrib, saya mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas di tempat gelap. Selain itu, saya tidak bisa berjalan dan berekspresi secara bebas, karena tinggi rumah Te Netti bagian depan, pendek, karena tinggi badan saya cukup tinggi, jadinya saya tidak bisa berjalan dan berekspresi secara bebas, apalagi kalau tinggi badan saya lebih tinggi dibandingkan tinggi rumah Te Netti, jika hal itu terjadi, saya harus berjalan bungkuk dan hanya bisa duduk selama saya berada di rumah Te Netti pada suatu saat nanti, selain itu, saya harus berhati-hati menggerakan badan di kamar tidur rumah Te Netti, hal ini disebabkan karena adanya lampu di langit-langit rumah (tinggi rumahnya pendek), tapi jika saya ke belakang rumah Te Netti, ruangannya lebih tinggi dibandingkan di depan rumah Te Netti, sebelum saya tidur, saya shalat isya, selain itu, saya sempat membaca novel sebelum tidur, "kalau mau tidur, baca doa dulu" kata Chacha, tapi saya selalu membaca doa sebelum tidur agar saya terhindar dari mimpi buruk, novel yang saya baca adalah Thalita karya Stephanie Zen, novel ini menceritakan tentang seorang remaja cewek bernama Thalita, Thalita tak diizinkan orangtuanya untuk masuk ke SMA tempat Andra, mantannya, hal itu disebabkan karena Andra junkie, saat saya baca novel ini jadi terinspirasi buat anak muda Indonesia agar pemuda-pemuda Indonesia bisa menjauhi diri dari narkoba, karena narkoba itu berbahaya dan dapat mengancam hidup Anda, saat saya membaca novel Thalita, kalau saya membaca sambil tiduran, mata saya merasa tak enak dan huruf-huruf yang saya baca ketika saya membaca sambil tiduran, jarak pandang mata saya kabur.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keempatbelas: Ke Kafe Mas Yudhi, Ke Rumah Gaek Nas, Ke Talang)

Hari/Tanggal: Senin, 4 Juni 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang, Kafe Mas Yudhi (Damar Shaker), Padang, Rumah Gaek Nas, Padang, dan Talang, Solok

Pada Senin pagi, saya bangun pada jam 5 pagi, karena uda saya pergi KKN (Kuliah Kerja Nyata) ke Bukittinggi. Beberapa menit kemudian, saya ke teras lantai 2, karena saya melihat Pak Tuo pulang ke Pampangan dengan mengendarai Vespa, saya kabur ke kamar uda saya, lalu, saya mengunci pintu kamarnya. Saat sarapan, saya makan nasi dengan telur dadar, tapi sarapan pada pagi itu, nggak habis karena rasanya bikin mual (rasanya tawar). Sekitar jam 9 pagi, saya sempat makan lagi, selain itu, saya minum Indocafe Cappuccino.
Pada siang harinya, Mas Yudhi datang ke rumah Pak Tuo, lalu, saya, papa, dan Pak Tuo naik mobil Mas Yudhi, kami ke kafenya Mas Yudhi, sebelum ke kafe, kami mampir ke salah satu rumah makan di Padang, kami menyantap Soto Padang, tapi, bagi saya, kesempatan ke salah satu rumah makan di Padang dan menyantap Soto Padang adalah "wisata kuliner", karena bagi saya, wisata kuliner adalah kegiatan wajib untuk setiap turis yang jalan-jalan ke luar kota dan ke luar negeri, tujuannya, menyantap masakan lokal di mana turis jalan-jalan ke luar kota dan ke luar negeri. Pada siang hari, saya makan Soto Padang dengan kerupuk kulit selain itu saya minum air putih hangat.

Sekitar jam 1 siang, kami tiba di kafenya Mas Yudhi, nama kafenya, Damar Shaker, ini pertama kali saya mengunjungi sebuah kafe. Kami mengobrol bersama dan makan Es Campur untuk saya, papa, dan Pak Tuo. Saya sempat mencicipi Es Campur, tapi tidak habis karena saya merasa mual. Setelah itu, saya shalat zuhur bersama papa saya, tempat sholat di kafenya Mas Yudhi, ada di belakang sebelah kamar mandi dan dapur. Saat saya mengengok ke depan pintu tempat shalat, saya melihat TV di kafenya Mas Yudhi, pada saat itu, di kafenya Mas Yudhi menyalakan channel Trans TV di mana tayangan Magic Comedy akan segera berakhir pada pukul 14.15 WIB dan dilanjutkan dengan Digital Clip. Sekitar jam 3 sore, Gaek Nas datang ke kafenya Mas Yudhi, setelah itu saya, papa, dan Pak Tuo naik mobil Gaek Nas untuk menuju ke rumah Gaek Nas, tap laptop saya dan tas pakaian saya yang ada di mobilnya Mas Yudhi dipindahkan ke mobilnya, selama saya berada di perjalanan menuju rumah Gaek Nas, saya sempat menyalakan laptop dan menggunakan internet di dalam mobil Gaek Nas, saya buka Facebook, di mana saya online di Facebook, Vien, anak Te Netti online di saat yang sama, nama akun Facebook-nya Vien adalah Vien Montana Clalu. Kami sampai di rumah Gaek Nas sekitar jam 3 sore, tapi saya yang repot, selain turun dari mobil, saya harus membawa laptop saya ke rumah Gaek Nas. Selain itu, saya juga buka Twitter, di Twitter, saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk wartawan tabloid BOLA, Eko Widodo, akun Twitter-nya adalah @ekowidodo9, "Happy birthday @ekowidodo9" pada jam 15.21 WIB, setelah itu, Bung Eko membalas "Bung AQA, terima kasih.RT @thereal_AQA: Happy birthday @ekowidodo9", dua menit kemudian. Tapi Bung Eko memanggil saya dengan nama Bung AQA, hal ini dikarenakan nama akun Twitter saya adalah @thereal_AQA. AQA adalah kepanjangan dari nama lengkap saya, Abdul Qayyum Ahmad, setelah itu, saya dan papa meninggalkan rumah Gaek Nas untuk kembali ke Talang, setelah itu, kami diantar Gaek Nas dengan mobilnya, sampai ke terminal bis.

Kami berangkat ke Talang pada jam 4 sore, kami seharusnya berhenti di SMP 1 Talang, tapi kelewatan sampai di rumah Om Budi (sebelum ke rumah Mama Diah di Talang), kami sampai di rumah Te Upik-Te Sarinah selepas adzan Maghrib untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, beberapa saat setelah sampai di rumah Te Upik-Te Sarinah, saya membuka laptop saya untuk mencoba modem Vodafone milik uda ke laptop saya (pakai kartu Telkomsel), tapi setelah dicoba, tidak bisa. Pada malam harinya, saya mengobrol bersama keluarga saya yang berkumpul di ruang tamu rumah Te Upik, salah satunya, saya mengomentari tentang parodi. Sekitar jam 8 malam, saya bersama Kak Fija dan Fathiyah pergi untuk membeli Sate Padang, setelah saya makan Sate Padang, saya minum obat, sekitar jam 9 malam, saya meminta bantuan kepada Da Taufiq untuk menyelesaikan masalah internet. Sekitar jam 10 malam, saya kembali bekerja di internet, beberapa jam kemudian, saya tidur.

Senin, 04 Juni 2012

Trivia Catatan Perjalanan SumBar 2012

  • Inilah catatan-catatan menarik tentang perjalanan saya selama di Sumatera Barat 2012 beserta catatan-catatan menarik tentang keluarga saya di Sumatera Barat:
  • Pada tanggal 22 Mei 2012, menjadi serba-pertama bagi saya:
    • Pertama kali naik pesawat, saya naik pesawat Lion Air Jakarta-Padang bersama papa.
    • Pertama kali mengunjungi Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Barat, dan Kota Padang.
    • Pertama kali ke rumah Pak Tuo di Pampangan, Padang.
    • Pertama kali ke Talang, Solok.
  • Nama lengkap uda saya adalah Nafi Ahmad.
  • Uda saya, sekarang kuliah di Universitas Andalas, Padang, sekarang dia sudah semester ke-6.
  • Nama lengkap Pak Tuo adalah Muslih Ain Dt. Mudo atau Muslih Ain Ilyas.
  • Istri Pak Tuo bernama Asnah atau dipanggil Mak Tuo.
  • Anak Pak Tuo bernama Rahma Novia atau dipanggil Uni Rahma.
  • Uni Rahma, memiliki suami bernama Da Irwan, dan memiliki 3 anak, Siti Aisyah (dipanggil Icha), Fazil Ahmad Kurnia (Fazil), dan Thaherah.
  • Pak Tuo, kakaknya papa saya.
  • Sementara adik-adik papa saya adalah: Te Sarinah, Te Upik, Te Netti.
  • Suami Te Sarinah adalah Pak Etek Dan Sanus.
  • Pak Etek mendukung Real Madrid sedangkan anak bungsunya, Ai, mendukung musuh bebuyutan Real Madrid, Barcelona.
  • Untuk tim nasional, Pak Etek mendukung Timnas Italia dari dulu, sedangkan Ai, sekarang mendukung Timnas Spanyol.
  • Anak Te Sarinah memiliki delapan orang, antara lain: Yulida (perempuan, tinggal di Tanjung Pinang), Da Yuri (laki-laki, Lurah Ingu), Da Yos (L, Pontianak), Kak Wil (P, Pontianak, tapi selama saya di Talang, dia sempat di Talang), Da Saif (L, Parung), Nurul (P, Padang, tapi selama saya di Talang, dia sempat di Talang), Fatin (P, Talang), dan Ai (L, Talang).
  • Yulida memiliki suami bernama Samsudin, dan memiliki 3 anak, Jabar, Qadir, dan Sarifah.
  • Da Yuri memiliki istri bernama Erni Zahara, dan memiliki 2 anak, Rika dan Fathir.
  • Da Yos memiliki istri bernama Ai Yuliansyah, dan memiliki 2 anak, Ami dan Nashirah.
  • Ka Wil memiliki suami bernama Bang Taufiq, dan memiliki 1 anak, Shifa.
  • Da Saif sekarang kuliah di Jamiah, Parung, semester 10, jurusan Fiqih.
  • Nurul sekarang kuliah di Universitas Negeri Padang, semester 4, jurusan Bahasa Inggris.
  • Fatin sekarang sekolah di SMA 1 Gunung Talang, kelas X.
  • Ai sekarang sekolah di SMP 1 Gunung Talang, kelas VII.
  • Imel adalah anak dari kakak istri Da Yuri, Shita, ayah Imel, sepupu dari ayah Kak Pija.
  • Imel sekarang sekolah di SMK 1 Gunung Talang, kelas XI jurusan otomotif.
  • Suami Te Upik, meninggal pada tanggal 3 Desember 2001.
  • Kak Fija (anak pertama Te Upik), memiliki suami bernama Da Apen, dan memiliki 2 anak, Fathiyah dan Fadron.
  • Da Pen, adik Kak Fija memiliki istri bernama Yayang, dan memiliki 2 anak, Zaki dan Nadira.
  • Di Talang, saya tidur di rumah Te Upik, sedangkan papa, tidur di rumah Te Sarinah.
  • Kalau di Talang, warga menonton televisi dengan parabola guna menangkap gambar siaran televisi.
  • Te Netti tinggal di Talang bersama kedua anaknya, Chacha dan Vien.
  • Suami Te Netti, Om Jap tinggal di Jakarta.
  • Chacha sekarang sekolah di SMA 1 Gunung Talang, kelas XI IPS.
  • Vien sekarang sekolah di SMP 1 Gunung Talang, kelas VII.
  • Mama Diah dan Om Rul tinggal di Talang berdua, tapi Dai (anak pertama Mama Diah) menyusulnya.
  • Nenek Mami juga tinggal di Talang.
  • Selama saya di Sumatera Barat, saya masih bisa mendapatkan tabloid BOLA dengan mudah, tapi, kalau di Talang, sulit mendapatkannya.
  • Saya pertama kali bertemu dengan Da Irwan (suami Uni Rahma) pada Kamis malam (24/5).
  • Da Irwan, sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek.
  • Di Padang (rumah Pak Tuo), saya tidur di kamar uda di lantai 2.
  • Kalau di Padang, saya mandi 2 kali sehari karena cuaca di Padang panas.
  • Om Boy, beserta keluarganya, mulai tinggal di Padang pada tahun 2010.
  • Pada hari Minggu (27/5), saya bersama Pak Tuo ke Pulau Air dengan Vespa yang dikendarai Pak Tuo.
  • Pada hari yang sama, saya dan Pak Tuo ke rumah Nenek Musliati.
  • Pada hari Senin (28/5), saya, Icha, dan Fazil ke rumah Nenek Ani di Pulau Air.
    • Saya, Icha, dan Fazil ke rumah Nenek Ani pada petang hari.
    • Saya dan Fazil tidur di kamar Tante Wita pada malam itu.
    • Pada malam itu, Tante Wita tidak ada di rumah, karena dia menginap di rumah teman untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
    • Pada malam itu, Icha menginap di rumah temannya.
  •  Berikut catatan menarik tentang Tante Wita:
    • Tante Wita, sekarang kuliah di Universitas Putra Indonesia (UPI), semester 4, jurusan Komputer.
    • Saya pertama kali bertemu Tante Wita, saat Tante Wita kembali ke rumah Nenek Ani pada hari Selasa (29/5) pada pagi harinya, tapi, tak lama kemudian Tante Wita pergi kuliah.
    • Tante Wita, sekarang tinggal di rumah Nenek Ani di Pulau Air, Padang. Tante Wita mulai tinggal di Padang pada tahun 2010.
    • Tante Wita adalah anak bungsu dari 5 bersaudara dari pasangan Sardinur dan Endrawati.
    • Tante Wita lahir tanggal 25 Desember 1992, hari Jumat.
    • Sebelum Tante Wita tinggal di Padang, Tante Wita tinggal di Talang bersama orangtuanya.
    • Selama Tante Wita libur kuliah dan lebaran, Tante Wita kembali ke rumah orangtuanya di Talang.
  • Berikut catatan menarik uda selama tinggal di rumah Nenek Ani:
    • Uda tinggal di rumah Nenek Ani di Pulau Air, Padang pada dua semester pertama (2009-2010).
    • Selama uda tinggal di rumah Nenek Ani, uda tidur di kamar Tante Wita sekarang.
    • Selagi uda berada di rumah Nenek Ani, biasanya uda berada di kamar, selain itu, uda juga membaca dan mencuci pakaiannya sendiri.
    • Mulai 2010, tepatnya, pada semester ketiga, uda tinggal di rumah Pak Tuo di Pampangan, Padang, uda tidur di kamar di lantai 2.
  • Saya pertama kali ditensi dan disuntik saat saya ke Rumah Sakit Yos Sudarso untuk berobat.
  • Saat saya ke Ramayana Padang, lantai 4, saya sempat melihat batik bola, tapi saya malas beli batik bola.
  • Pada hari Kamis (31/5), saya bertemu Dai di rumah Mama Diah di Talang.
  • Selain itu, saya sempat bertemu dengan Om Jek, tapi, tak lama kemudian, Om Jek pulang dari Talang.
  • Pada hari Kamis (31/5) malam, saya mampir di rumah Om Budi.
  • Pada hari Jumat (1/6), saat saya dan papa mencari bis untuk kembali ke Padang, ternyata, kami satu bis dengan Mama Diah dan Dai.
  • Saat saya menuju ke rumah Tante Reza untuk mengikuti akad nikah Om Al, saya semobil dengan Te Sarinah.
  • Saat saya kembali ke rumah Nenek Musliati setelah mengikuti akad nikah Om Al, saya semobil dengan Te Upik.
  • Saya kembali ke rumah Nenek Ani pada hari Jumat (1/6), diantar Te Upik.
  • Pada resepsi pernikahan Om Al, Sabtu (2/6), Uni Rahma dan Thaherah hadir.
  • Nama kafe Mas Yudhi adalah Damar Shaker.
  • Pada hari Selasa (5/6), saya menginap di rumah Te Netti.
    • Pada hari itu, Vien pulang dari sekolah sekitar jam 5 sore.
    • Saat saya melangkah dari kamar tidur ke kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum shalat maghrib, saya mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas di tempat gelap.
    • Di rumah Te Netti, saya tidak bisa berjalan dan berekspresi secara bebas, karena tinggi rumah Te Netti bagian depan, pendek, selain itu, saya harus berhati-hati menggerakan badan di kamar tidur rumah Te Netti, hal ini disebabkan karena adanya lampu di langit-langit rumah (tinggi rumahnya pendek).
    • Sebelum tidur, saya sempat membaca novel berjudul Thalita karya Stephanie Zen.
    • Saat saya membaca novel sambil tiduran, mata saya merasa tak enak, selain itu huruf-huruf yang saya baca ketika saya membaca sambil tiduran, jarak pandang mata saya kabur.
  • Te Nurin adalah anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Dindin dan Iin.

Minggu, 03 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari ketigabelas: Kerja Menulis di Blog)

Hari/Tanggal: Minggu, 3 Juni 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang dan Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang

Pada pagi hari, saya bangun sekitar jam 6 pagi, setelah bangun saya shalat subuh, lalu, surfing internet dan menonton pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Amerika Selatan, Argentina vs. Ekuador yang disiarkan di RCTI pada pukul 05.30 WIB, sesaat setelah menyalakan televisi dan ganti channel ke RCTI, Argentina sudah unggul 3 gol dengan Ekuador (skor 3-0 untuk Argentina), pada pertandingan ini Argentina menang 4-0 melawan Ekuador. Saat saya surfing internet, saya minum teh, sekitar jam 8 pagi, saya sarapan nasi + telur ceplok dan air putih, tapi saya merasa mual karena rasanya tawar, seperti ditulis di Twitter, pada jam 9 pagi, saya mandi, selain itu, saya sempat membantu Da Irwan. Pada jam setengah 12 siang, saya menulis di Twitter "Tidak ada break nulis blog pada siang ini, kecuali makan siang dan shalat zuhur", artinya saya tidak akan break untuk menulis catatan perjalanan saya di SumBar kecuali makan siang dan shalat zuhur.

Sekitar jam setengah 1 siang, saya dan Icha ke rumah Nenek Ani di Pulau Air, di Pulau Air, saya melihat foto saya bersama Pak Tuo, Icha, Fazil, dan Thaherah, selain itu, saya bertanya kepada Nenek Ani, "Tante Wita ke mana?" tanya Qayyum, "Tante Wita, pergi kondangan temannya", jawab Nenek Ani, tak lama kemudian, saya dan Icha kembali ke rumah Pak Tuo di Pampangan, saya kembali melanjutkan menulis catatan perjalanan saya di Sumatera Barat, pada sore hari sebelum Maghrib, saya mandi.

Pada malam hari, saya break beberapa menit, aktivitas saya selama break pada malam hari, antara lain, Shalat Maghrib, makan malam + minum obat, dan menonton balapan MotoGP Catalunya yang disiarkan di Trans7. Saat saya melangkah ke lantai 2, lari turun ke bawah karena ketakutan, percobaan kedua, saya naik lagi ke lantai 2, terus melihat kamar uda, gak ada orang, terus saya lari kebawah lagi karena ketakutan. Saya kembali kerja menulis catatan perjalanan saya di Sumatera Barat, setelah menonton balapan MotoGP Catalunya yang dimenangkan oleh Jorge Lorenzo (Spanyol/Yamaha Factory Racing), di kamar uda, saya minum Nescafe Moccacino saat saya sedang bekerja di laptop saya, pada jam 10 malam, "malam ini panas, serasa masih siang hari" pikir Qayyum.

Pada jam 12 malam, saya makan lagi karena lapar, saya tidur sekitar jam 1 dinihari.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keduabelas: Resepsi Pernikahan Om Al)

Hari/Tanggal: Sabtu, 2 Juni 2012
Tempat: Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang, Rumah Nenek Musliati, Pulau Air, Padang, dan Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang
Saya bangun tidur sekitar jam 5 pagi, setelah itu, saya shalat Subuh, selain itu, saya surfing internet, sesaat setelah sarapan, saya sempat mengalami kesulitan untuk membuka kantung obat, alasannya, pertama, karena jarak pandang penglihatan dengan tutup kantung obat tidak jelas, kedua, cahayanya kurang terang. Beberapa jam kemudian, Icha dan Fazil, datang ke rumah Nenek Ani, selain itu uda juga datang ke rumah Nenek Ani, beberapa saat kemudian, saya mandi.

Beberapa jam setelah saya mandi, saya dan beserta keluarga kami berangkat ke tempat resepsi pernikahan Om Al di rumah Nenek Musliati di Pulau Air, pada siang hari, saya sempat kembali ke rumah Nenek Ani bersama uda dan papa, sesaat setelah Icha balik ke rumah Nenek Ani karena uang Icha tertinggal di rumah Nenek Ani, saya kembali ke tempat resepsi bersama Icha, sampai diantar ke teras rumah Nenek Musliati, Icha sendiri ke sekolah untuk ambil nilai, selain itu, saya melihat seorang bapak yang pakai jas. "Siapa yang pakai jas?" Qayyum bertanya kepada Pak Tuo. "Itu Bapak Wagub (Wakil Gubernur)" jawab Pak Tuo. Ternyata saya bertemu dengan Bapak Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim pada hari itu. Saya pertama kali melihat Bapak Wakil Gubernur Sumatera Barat saat resepsi pernikahan Om Al, saya melihat dia pakai jas, saat bertanya kepada Pak Tuo, itu Bapak Wakil Gubernur. Lalu, saya sempat melihat Bapak Wagub makan siang bersama, saya melihat merek kacamata yang dipakai Bapak Wagub, Bvlgari, tapi saya tidak salam kepada Bapak Wagub, selain itu, saya sempat bertanya kepada Nenek Ani, "Tante Wita ke mana ya?" tanya Qayyum, menurut saya, saat Tante Wita mengikuti acara resepsi pernikahan Om Al, dia tak tampak di mata saya, "Tante Wita pergi kuliah" jawab Nenek Ani. Pada sore harinya, saya pulang ke Pampangan bersama Uni Rahma, Thaherah, dan Fazil, selain itu saya sempat ke rumah Nenek Ani untuk mengambil tas laptop saya, setelah itu kami langsung pulang ke rumah Pak Tuo di Pampangan.
Setelah sampai di rumah Pak Tuo, saya menggunakan laptop untuk surfing internet dan kegunaan laptop lainnya. Saya dan Fazil sempat gila-gilaan di laptop karena kami merekam sebuah video di laptop saya, selain itu Fazil memakai program di laptop saya, Paint, sebuah program yang digunakan untuk menggambar.
Pada malam harinya, saya surfing internet di "studio" atau kamar uda di lantai 2 rumah Pak Tuo, di kamar uda saya, saya makan snack Chitato rasa Ayam Barbeque kemasan hijau dan minum Sprite (uda saya minum Nescafe Moccacino kotak). Pada jam 8 malam, saya sempat nonton Copa Van Java di Trans 7, acaranya gokil dan bikin betah di TV seperti saya tulis di akun Twitter saya, @thereal_AQA. Pada jam 10 malam, saya mulai menulis catatan perjalanan saya di SumBar pada malam itu, saya menulis catatan perjalanan saya dari hari kelima (Sabtu, 26 Mei 2012) hingga hari ketujuh (Senin, 28 Mei 2012), dan saya mengakhiri menulis catatan perjalanan saya di SumBar sekitar jam 11 malam, setelah itu, saya tidur.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kesebelas: Mama Diah, Kondangan, Tante Wita)

Hari/Tanggal: Jumat, 1 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok, Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang, Rumah Nenek Musliati, Padang, dan Rumah Tante Reza (calon istri Om Al), Padang

Hari Jumat, saya dan papa akan kembali ke Padang untuk mengikuti acara akad nikah Om Al, sesaat setelah kami pulang dari rumah Te Upik-Te Sarinah, kami sempat mampir di salah satu keluarga papa di Talang, selain mampir, saya sempat makan bersama papa. Sesaat setelah naik bis jurusan Solok-Padang, kami bertemu Mama Diah dan Dai di dalam bis. Setelah turun dari bis, saya sempat beli koran BOLA edisi Kamis, karena turunnya bertepatan di dekat kios koran. Setelah itu, saya, papa, Mama Diah, dan Dai naik ojek ke rumah Nenek Ani di Pulau Air, saat saya berada di perjalanan menuju runah Nenek Ani, saya sempat melihat Pak Tuo di jalan, secara kasat mata, Pak Tuo memakai topi merah Telkomsel, baju biru, dan wajah yang sangat mirip dengan Pak Tuo. Sekitar jam 12 siang kami sampai.

Setelah kami sampai, saya menyantap teh dan membaca koran BOLA edisi Kamis, selain itu, Tante Wita, pulang dari kampus, tapi Tante Wita tidak ikut akad nikah Om Al pada hari itu, dia hanya di rumah saja. Saat saya makan bersama, saya mencicipi kentang dengan kuah sambal, saat saya menyantap kuah sambal pedas banget! Sampai-sampai keluar keringat banyak! Dai juga begitu merasakan pedasnya kuah sambal, selain itu saya minum obat. Beberapa saat kemudian, saya, papa, Nenek Ani, Mama Diah, dan Dai akan ke rumah Nenek Musliati, sementara Pak Tuo menyusul. Saat saya di rumah Tante Reza (calon istri Om Al), saya hanya di luar rumah bersama Dai, pada sore harinya, saya pulang dari rumah Tante Reza, setelah itu, saya ke rumah Nenek Musliati, habis itu, saya kembali ke rumah Nenek Ani diantar Te Upik. Tapi saya sempat bingung, mau nginap di rumah Nenek Ani di Pulau Air atau di rumah Pak Tuo di Pampangan, tujuan saya ke Pampangan adalah mencari sepatu Tomkins oranye-biru saya, habis itu, saya menginap di Pampangan, tapi akhirnya saya memilih tetap di rumah Nenek Ani di Pulau Air, selain dekat dengan rumah Nenek Musliati, saya ingin bertemu dengan Tante Wita lebih lama (apalagi dia masih kuliah, dan dia belum sering bertemu dengannya).

Qayyum di rumah Nenek Ani (Te Upik di latar belakang), di sebelah kanan, kamar Tante Wita (saya sempat tidur bersama Fazil pada Senin malam).
Pada malam hari, saya sempat bertanya kepada Tante Wita, "punya Facebook gak?" tanya Qayyum. "Punya" jawab Tante Wita. Masih pada malam itu, saya browsing internet, salah satunya Facebook, Twitter, dan Wikipedia, beberapa lama kemudian, saya mengeluarkan buku catatan dari tas laptop saya, saya menulis e-mail Facebook saya untuk Tante Wita, saya memberi buku catatan saya kepada Tante Wita, untuk add saya di Facebook, beberapa saat kemudian, Tante Wita mengembalikan buku catatan saya kepada saya, karena pulsa internet Tante Wita habis. Lalu, saya melihat nama Facebook-nya Tante Wita, Juwita Cuwi*k (tanda *, tidak terbaca, apakah i atau l, atau bukan keduanya), tapi setelah mencari nama Facebook Tante Wita, namanya Juwita Cuwiik. Saya tidur sekitar jam 11 malam.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kesepuluh: Keliling Talang)

Hari/Tanggal: Kamis, 31 Mei 2012
Tempat: Talang, Solok
Pada hari itu, saya di Talang saja, pada pagi itu, saya hanya di rumah Te Upik dan keliling-keliling di rumah Te Sarinah.

Pada siang harinya, saya menyusul papa di rumah Mama Diah di Talang, saat saya tiba di rumah Mama Diah di Talang, ada Dai (anak pertama Mama Diah), lalu, saya sempat ke rumah Nenek Mami, lalu, saya juga sempat bertemu dengan Om Jek, tapi pada hari itu, Om Jek kembali ke Jakarta. Setelah itu, saya sempat ke rumah Te Netti dan ke rumah Te May. Saya kembali ke rumah Te Upik sekitar jam 4 sore.

Pada petang hari, saya ke luar rumah untuk beli Sate Padang, bersama Kak Fija dan anaknya, Fathiyah, tapi karena Sate Padang tutup, jadi kami beli yang lainnya, yang ditawari saya adalah martabak, KFC, gorengan, dan roti bakar, lalu, kami membeli roti bakar, kalau beli KFC, biar Kak Fija saja yang bikin, setelah itu, kami mampir di rumah Om Budi, di saat yang sama, saya melihat 5 ekor anjing di depan rumah yang saya kunjungi pada malam itu. Roti bakar yang saya mau beli adalah rasa keju, setelah kembali ke rumah Te Upik, roti bakar yang kami dapatkan, tidak hanya keju, tapi coklat juga.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kesembilan: Ke RS, Beli Batik, Ke Talang)

Hari/Tanggal: Rabu, 30 Mei 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang, Rumah Sakit Yos Sudarso, Padang, Ramayana Padang, dan Talang, Solok

Rabu pagi, saya ke Rumah Sakit Yos Sudarso bersama uda dan papa, Pak Tuo ke RS Yos Sudarso lebih awal, saya ke RS Yos Sudarso untuk dirawat, karena saya sakit flu batuk. Di RS, saya sempat ukur tensi sebelum dirawat, setelah dirawat, saya ke laboratorium untuk cek darah, saat saya di laboratorium untuk cek darah, saya sempat disuntik untuk mengambil darah saya, rasanya? Sedikit perih. Tapi setelah itu, bekas suntikannya di-plester. Setelah cek darah, tinggal menunggu obat untuk saya.

Setelah ke RS Yos Sudarso, saya sempat makan di salah satu rumah makan yang terletak di dekat RS Yos Sudarso, habis itu, saya ke sebuah mall di Padang bersama papa dan uda, Pak Tuo tidak ikut, karena Pak Tuo tinggal di RS Yos Sudarso untuk berobat. Kami mencari batik di Ramayana, letak jual batik di Ramayana Padang, paling atas, di lantai 4. Saya beli batik lengan pendek dengan paduan putih-ungu, kalau uda, batik lengan pendek merah dengan corak coklat dan krem, kalau papa, batik lengan panjang warna coklat-krem. Setelah itu, kami pulang ke rumah Pak Tuo.

Saya dan papa ke Talang pada sore hari, saat saya naik bis jurusan Padang-Solok, bis yang ditumpanginya lewat UPI (Universitas Putra Indonesia - saya melihat gedung UPI Convention Center dari dalam bis -). Selama perjalanan di jalan pegunungan, hujan dan macet, para pengendara yang melewati jalan pegunungan harus berhati-hati supaya para supir dan penumpang selamat sampai ke tempat tujuan mereka.

Setelah kami berhenti di depan SMP 1 Talang, hujan deras dan harus mencari bantuan secepatnya, kami berteduh di salah satu tempat di depan SMP 1 Talang, lalu, Ai (anak Te Sarinah) mengantar kami ke tempat tujuan, Ai bawa dua payung. Setelah sampai di rumah Te Upik-Te Sarinah, saya ke kamar mandi di rumah Te Upik untuk buang air kecil.

Saat saya membuka laptop di ruang utama rumah Te Upik, saya mencoba pakai modem Smartfren di Talang, tapi internet-nya tidak bisa digunakan karena tak ada sinyal. Lalu, saya melihat foto-foto di laptop saya, lalu, bersama keluarga saya di Talang, kumpul-kumpul, lalu kami melihat bersama foto Qayyum masuk koran BOLA, gambarnya bisa dilihat di bawah:
Foto ini diambil pada Tabloid BOLA, edisi 16-18 April 2012, halaman 23 OLE! Internasional.
Setelah itu, kami melihat foto-foto saya yang lain di laptop saya, mulai dari foto-foto tahun baru 2010, hingga foto-foto pilihan saya. Saat saya melihat foto-foto di laptop saya, saya merasa menjadi presenter reality show dan saya bersama keluarga di Talang seperti mengikuti acara reality show yang sedang on air di TV.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kedelapan: Seminggu)

Hari/Tanggal: Selasa, 29 Mei 2012
Tempat: Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang dan Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang
Hari Selasa tanggal 29 Mei 2012, sudah seminggu saya di Sumatera Barat, pada hari itu, saya masih di rumah Nenek Ani di Pulau Air, saya bangun sekitar jam 5 pagi. Setelah itu, saya menjalankan ibadah shalat Subuh, habis itu, saya tak ingin tidur lagi, lalu, saya menonton televisi, lalu, saya sempat bercanda dengan Pak Tuo, tak lama kemudian saya mandi, masih di pagi hari, Tante Wita sempat mampir ke rumah Nenek Ani, tak lama kemudian, Tante Wita pergi kuliah.

Pada siang hari, papa saya datang ke rumah Nenek Ani, lalu, saya pulang sekitar jam 3 sore, bersama papa, Fazil, dan Pak Tuo.

Setelah sampai di rumah Pak Tuo, saya mau ke Talang, tapi tunggu uda pulang dulu, sebelum Maghrib, saya SMS ke uda untuk membeli koran BOLA edisi Senin, pada waktu itu koran BOLA belum beli. Uda saya pulang kuliah pada malam hari, terus, saya dan papa ke Talang jadi ditunda hingga besok.

Sabtu, 02 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari ketujuh: Ke Rumah Nenek Ani)

Hari/Tanggal: Senin, 28 Mei 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang dan Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang
Hari Senin, sudah hampir seminggu di Sumatera Barat, sepanjang hari, saya hanya di rumah Pak Tuo, tapi pada sore hari menjelang Maghrib, saya, Icha, dan Fazil disuruh menyusul Pak Tuo ke Pulau Air, Padang. Sebelum saya berangkat menyusul Pak Tuo di Pulau Air, saya terburu-buru untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ke Pulau Air.
Sekitar jam 6 sore, kami sampai di rumah Nenek Ani di Pulau Air, dekat Puskesmas. Saya, Icha, dan Fazil menginap di rumah Nenek Ani pada malam itu, tapi Icha meninggalkan rumah Nenek Ani, karena Icha menginap di rumah temannya. Saya dan Fazil akan tidur di kamar Tante Wita pada malam itu, Tante Wita tidak ada di rumah pada malam itu, karena dia menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Saya tidur sebelum jam 10 malam, karena saya mengantuk dan ingin tidur, saat saya mencoba menutup mata untuk tidur lelap, tidak bisa, apalagi Fazil sudah tidur terlelap pada malam itu, setelah itu saya sempat menelpon uda.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keenam: Ke Pulau Air)

Hari/Tanggal: Minggu, 27 Mei 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang dan Rumah Nenek Musliati, Pulau Air, Padang

Pada pagi hari, saya sempat menonton televisi, salah satu acara yang ditonton saya pada hari itu, adalah Inbox, acara musik yang ditayangkan di SCTV.

Pada siang hari, saya ke Pulau Air bersama Pak Tuo, saya dan Pak Tuo ke Pulau Air, naik Vespa, rumah yang dituju adalah rumah Nenek Musliati. Saya dan Pak Tuo, kembali ke rumah Pak Tuo sekitar jam 2 siang.

Pada sore harinya, uda beli obat flu batuk untuk saya, obatnya adalah Bodrex Flu & Batuk Berdahak dengan kemasan merah-hijau, bentuknya kapsul, 1 blister, 4 kapsul.

Pada malam harinya, saya menyaksikan balapan Formula 1 yang digelar di Monako, saya hanya bisa menyaksikan balapan F1 GP Monako melalui live timing dan Twitter. Soalnya kalau pakai live streaming, lambat, karena saya pakai modem Smartfren berbentuk flash disk, bukan kabel seperti di rumah.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kelima: Ke Rumah Om Boy)

Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Mei 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Padang dan Rumah Om Boy, Padang

Hari Sabtu, 26 Mei 2012, adalah hari kelima saya di Sumatera Barat, pada hari itu, papa saya masih di Pekanbaru, pada hari itu juga, saya dan uda akan ke rumah Om Boy. Pada pagi itu, tenggorokan saya, panas dalam, saya minum Adem Sari setelah makan.

Pada siang hari, saya dan uda, datang ke rumah Om Boy. Saat di rumah Om Boy, saya merasa loyo karena kelelahan, lalu, saya minum teh guna menghilangkan rasa letih, lalu, saya sempat makan siang di rumah Om Boy, saya menyantap nasi dengan cumi, sayur, dan nugget + saus tomat. Pada sore harinya, saya dan uda pulang ke rumah Pak Tuo, saya dan uda pulang sekitar jam adzan Maghrib.

Pada malam harinya saya sempat menonton pertandingan F.C. Internazionale Milano vs. Timnas Indonesia, skor akhir 4-2 untuk Inter Milan, setelah itu, saya sempat menyaksikan standing ovation Javier Zanetti di Gelora Bung Karno pada malam itu.

Jumat, 01 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keempat: Belanja...)


Hari/Tanggal: Jumat, 25 Mei 2012
Tempat: Pasar Padang dan Rumah Pak Tuo, Padang

Jumat pagi, saya, Pak Tuo, Icha, Fazil, dan Thaherah ke Pasar Padang untuk berbelanja. Saya mencari koran, sementara Icha mencari majalah, sementara Fazil mencari kaus kaki untuk bermain bola. Setelah kami sampai di Pasar Padang, saya merasa seperti “turis asing” atau turis yang datang dari luar negeri, di kios koran, saya membeli koran BOLA, sedangkan Icha membeli majalah Korean Pop Poster yang isinya poster bintang K-Pop (Korean Pop), setelah itu, kami membeli snack di salah satu toko di Pasar Padang, setelah itu, kami ke studio foto yang terletak di sekitar Pasar Padang, tujuan kami, foto bersama.

Saya surfing internet di teras lantai 2 rumah Pak Tuo, foto ini diambil dari webcam laptop saya pada jam 2 siang.

Pada malam harinya, saya menonton Indonesian Idol, ada kejadian menarik saat saya menyaksikan Indonesian Idol, Ahmad Dhani mendapat surprise, karena pada hari Sabtu, 26 Mei 2012, menjadi hari ulang tahunnya Ahmad Dhani yang ke-40. Saya tidur setelah menyaksikan Indonesian Idol sekitar jam 1 dinihari.

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari ketiga: Kembali ke Padang)


Hari/Tanggal: Kamis, 24 Mei 2012
Tempat: Talang, Solok dan Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang

Hari Kamis, sudah saatnya saya kembali ke Padang, soalnya papa saya mau ke Pekanbaru. Pada hari itu, Pak Tuo datang ke Talang untuk menjemput pulang saya dan Icha. Pak Tuo tiba di Talang pada siang hari.

Beberapa saat sebelum pulang, saya pamit dengan keluarga yang ada di rumah Te Upik. Selain itu, saya juga berpamitan dengan keluarga yang ada di rumah Te Sarinah, serta keluarga Nenek Darwanis yang terletak di sebelah kanan rumah Te Upik dan Te Sarinah.

Sekitar jam 3 sore, saya, Icha, dan Pak Tuo akan berangkat pulang ke Padang, setelah itu, kami naik mobil dengan model mobil pribadi, setelah itu, kami naik angkot berwarna biru untuk menuju pulang ke rumah, beberapa jam sebelum adzan Maghrib, kami tiba di rumah Pak Tuo di Pelana Indah, Pampangan.

Pada malam harinya, saya nonton pertandingan sepak bola antara F.C. Internazionale Milano atau Inter vs. Liga Selection (pemain pilihan dari Indonesian Premier League, pemain lokal dan asing), skor akhir 3-0 untuk Inter.

Pada hari itu, saya pertama kali menginap di rumah Pak Tuo.