Translate

Minggu, 03 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari kesebelas: Mama Diah, Kondangan, Tante Wita)

Hari/Tanggal: Jumat, 1 Juni 2012
Tempat: Talang, Solok, Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang, Rumah Nenek Musliati, Padang, dan Rumah Tante Reza (calon istri Om Al), Padang

Hari Jumat, saya dan papa akan kembali ke Padang untuk mengikuti acara akad nikah Om Al, sesaat setelah kami pulang dari rumah Te Upik-Te Sarinah, kami sempat mampir di salah satu keluarga papa di Talang, selain mampir, saya sempat makan bersama papa. Sesaat setelah naik bis jurusan Solok-Padang, kami bertemu Mama Diah dan Dai di dalam bis. Setelah turun dari bis, saya sempat beli koran BOLA edisi Kamis, karena turunnya bertepatan di dekat kios koran. Setelah itu, saya, papa, Mama Diah, dan Dai naik ojek ke rumah Nenek Ani di Pulau Air, saat saya berada di perjalanan menuju runah Nenek Ani, saya sempat melihat Pak Tuo di jalan, secara kasat mata, Pak Tuo memakai topi merah Telkomsel, baju biru, dan wajah yang sangat mirip dengan Pak Tuo. Sekitar jam 12 siang kami sampai.

Setelah kami sampai, saya menyantap teh dan membaca koran BOLA edisi Kamis, selain itu, Tante Wita, pulang dari kampus, tapi Tante Wita tidak ikut akad nikah Om Al pada hari itu, dia hanya di rumah saja. Saat saya makan bersama, saya mencicipi kentang dengan kuah sambal, saat saya menyantap kuah sambal pedas banget! Sampai-sampai keluar keringat banyak! Dai juga begitu merasakan pedasnya kuah sambal, selain itu saya minum obat. Beberapa saat kemudian, saya, papa, Nenek Ani, Mama Diah, dan Dai akan ke rumah Nenek Musliati, sementara Pak Tuo menyusul. Saat saya di rumah Tante Reza (calon istri Om Al), saya hanya di luar rumah bersama Dai, pada sore harinya, saya pulang dari rumah Tante Reza, setelah itu, saya ke rumah Nenek Musliati, habis itu, saya kembali ke rumah Nenek Ani diantar Te Upik. Tapi saya sempat bingung, mau nginap di rumah Nenek Ani di Pulau Air atau di rumah Pak Tuo di Pampangan, tujuan saya ke Pampangan adalah mencari sepatu Tomkins oranye-biru saya, habis itu, saya menginap di Pampangan, tapi akhirnya saya memilih tetap di rumah Nenek Ani di Pulau Air, selain dekat dengan rumah Nenek Musliati, saya ingin bertemu dengan Tante Wita lebih lama (apalagi dia masih kuliah, dan dia belum sering bertemu dengannya).

Qayyum di rumah Nenek Ani (Te Upik di latar belakang), di sebelah kanan, kamar Tante Wita (saya sempat tidur bersama Fazil pada Senin malam).
Pada malam hari, saya sempat bertanya kepada Tante Wita, "punya Facebook gak?" tanya Qayyum. "Punya" jawab Tante Wita. Masih pada malam itu, saya browsing internet, salah satunya Facebook, Twitter, dan Wikipedia, beberapa lama kemudian, saya mengeluarkan buku catatan dari tas laptop saya, saya menulis e-mail Facebook saya untuk Tante Wita, saya memberi buku catatan saya kepada Tante Wita, untuk add saya di Facebook, beberapa saat kemudian, Tante Wita mengembalikan buku catatan saya kepada saya, karena pulsa internet Tante Wita habis. Lalu, saya melihat nama Facebook-nya Tante Wita, Juwita Cuwi*k (tanda *, tidak terbaca, apakah i atau l, atau bukan keduanya), tapi setelah mencari nama Facebook Tante Wita, namanya Juwita Cuwiik. Saya tidur sekitar jam 11 malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar