Translate

Selasa, 12 Juni 2012

Catatan Perjalanan SumBar 2012 (Hari keduapuluhsatu: Cinta Padang)

Hari/Tanggal: Senin, 11 Juni 2012
Tempat: Rumah Pak Tuo, Pampangan, Padang, Rumah Nenek Ani, Pulau Air, Padang, Rumah Om Boy, Padang dan Bandara Internasional Minangkabau, Padang
Hari Senin, tanggal 11 Juni 2012, merupakan hari terakhir saya di Sumatera Barat bersama papa dalam satu periode, pada pagi hari, saya bangun agak lambat dari biasanya. Setelah bangun, saya sempat membawa laptop ke lantai 1, lalu, akses internet, beberapa saat kemudian, saya mandi dan membereskan laptop, sekitar jam 9 pagi, saya, papa, dan Pak Tuo ke rumah Nenek Ani di Pulau Air, saya berpamitan dengan Mak Tuo, Uni Rahma, Icha, dan Thaherah, sementara Fazil sudah berpamitan lebih dulu karena sekolah, sedangkan Da Irwan pergi mengojek.
Pada jam 9 pagi, saya dan papa sampai di rumah Nenek Ani, Pulau Air, sedangkan Pak Tuo sudah di rumah Nenek Ani lebih dulu, karena Pak Tuo naik Vespa. Saat saya makan siang bersama Pak Tuo, saya bersembunyi di kolong meja makan, karena Tante Wita baru pulang dari kuliah. "Kalau Pak Tuo datang ke tempat saya berada, sembunyi, kalau Tante Wita... sembunyi dengan cara malu-malu (karena dia tante kesayangan saya)" pikir Qayyum pada keesokan harinya. Jam setengah 2 siang, saya mandi lagi, sekitar jam 2 siang, Mas Yudhi datang, beberapa saat kemudian, papa saya dan Pak Tuo membawa barang-barang yang akan dibawa ke Jakarta ke mobilnya Mas Yudhi, Daihatsu Xenia, sementara tas laptop saya, dibawa saya, barang-barang yang akan dibawa ke Jakarta adalah, tas pakaian saya, tas pakaian papa, kardus berisi kerupuk kulit, ikan, dan rendang, serta kardus berisi alpukat, di mana saya sedang menyantap teh, tehnya harus dihabiskan, kalau tehnya sudah habis, langsung berangkat, tapi di saat-saat terakhir di rumah Nenek Ani, saya merasa jatuh hati dengan kota Padang, karena saya betah di Padang, rasanya saya tak ingin pulang, dan saya berencana akan kembali ke Padang pada bulan puasa nanti (sekitar Juli-Agustus 2012), setelah itu, saya ingin berpamitan dengan Tante Wita yang berada di dalam kamar, lalu, saat saya membuka tirai di pintu kamar Tante Wita, ternyata dia malah tidur di lantai, bukan tempat tidur, lalu, saya memberitahu kepada Nenek Ani untuk Tante Wita, bahwa saya sudah meninggalkan rumah Nenek Ani untuk kembali ke Jakarta, setelah itu, saya dan papa naik mobil Mas Yudhi, lalu, kami mampir di rumah Mas Yudhi, tapi, saya di dalam mobil saja, dan tidak kemana-mana, setelah itu, kami mampir di rumah Om Boy, lalu, saya sempat makan nasi dengan jamur, ikan sambal, dan kangkung, serta ditambah dengan saus tomat, saya makan karena saya takut lapar di jalan, setelah itu, saya shalat Ashar, lalu, saya sempat berbicara kepada Bunda (istri Om Boy) di dapur, saya berencana akan kembali ke Padang pada bulan puasa nanti (sekitar Juli-Agustus 2012), sebelum saya, papa, dan Mas Yudhi ke bandara, Bunda memberi uang Rp100.000 untuk saya, setelah itu, saya dan papa berangkat ke bandara dan diantar dengan mobil Mas Yudhi, sekitar jam 5 sore, kami sampai di bandara, saat kami berada di salah satu halte Bandara Internasional Minangkabau, saya melihat TV-TV yang berada di halte yang saya kunjungi itu, layarnya SCTV semua, pada waktu itu, acara yang ditayangkan oleh SCTV adalah Liputan 6 Petang, dan dilanjutkan dengan Parade 30 FTV Teristimewa: Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu Part 1, yang dibintangi oleh mantan artis cilik, Jessica Anastasya dan Rizky Nazar, oh ya, FTV ini tayang dalam 3 episode, dari hari Senin (11/6) hingga Rabu (13/6), di part 1, saya hanya sempat menonton di awal cerita sebelum ke pesawat Lion Air yang saya tuju bersama papa, kami berangkat dari Padang pada jam 17.50 WIB dan tiba di Jakarta pada jam 19.40 WIB.

Saat kami tiba di Jakarta, dan masih di pesawat, saya melihat pria-pria yang memakai kaus putih, di punggungnya, terlihat tulisan Cikeas Cycling, yang duduk di belakang kami, "pasti mereka pulang dari Padang, setelah mengikuti Tour de Singkarak" pikir Qayyum, dan ternyata, saya pulang bersama tim balap sepeda yang mengikuti Tour de Singkarak 2012, Cikeas Cycling Team, selain itu, saya melihat garasi pesawat di Bandara Soekarno-Hatta  seperti garasi pit yang berisi kendaraan balap di sirkuit (saya melihatnya dari dalam pesawat), setelah itu, kami menunggu tas pakaian saya dan papa di salah satu ruangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah itu, kami pulang menggunakan taksi, kami sampai di Pamulang, rumah saya bersama papa saya, sekitar jam setengah 10 malam.

Sampai jumpa lagi...

Dear, Abdul Qayyum Ahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar